Pertemuan
Sperma Dan Sel Telur
Ketika sperma—yang akan
membuahi sel telur—semakin mendekati sel telur, sel telur kembali “memutuskan”
untuk mengeluarkan suatu cairan, yang disiapkan khusus bagi sperma, untuk
melarutkan perisai perlindungan sperma. Akibatnya, terbukalah kantung enzim
pelarut pada ujung sperma, yang dibuat secara khusus untuk sel telur. Ketika
sperma mencapai sel telur,
enzim-enzim ini melubangi membran sel telur dan
memungkinkan sperma masuk. Spermatozoa di sekeliling telur mulai berebut masuk,
tetapi biasanya hanya satu sperma yang berhasil membuahi sel telur.
Ayat-ayat Al Quran yang
menjelaskan tahapan ini sangatlah menarik. Dalam Al Quran, dinyatakan bahwa
manusia dibuat dari saripati cairan hina, yaitu air mani.
“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.”
(QS. As-Sajadah: 8).
Sebagaimana diungkapkan ayat
tersebut, bukan cairan yang membawa spermatozoa itu yang membuahi telur,
melainkan “saripatinya” saja. Saripati tersebut adalah sperma di dalamnya, yang
menjadi agen pembuahan, atau lebih tepat lagi, kromosom di dalam sperma tersebut,
yang merupakan “saripati” sperma.
Ketika sel telur membiarkan
satu sperma masuk, sperma lain tidak mungkin masuk. Penyebabnya adalah medan
listrik yang terbentuk di sekeliling sel telur. Wilayah di sekeliling telur
bermuatan negatif (-) dan begitu sperma pertama menembus sel telur, muatan ini
berubah menjadi positif (+). Oleh karena itu, sel telur tersebut, yang kini
bermuatan sama dengan spermatozoa lain di luar, mulai menolak mereka.
Ini berarti muatan listrik kedua zat tersebut,
yang terbentuk secara independen dan terpisah, juga bersesuaian.
Akhirnya, bergabunglah DNA
laki-laki di dalam sperma dan DNA perempuan di dalam sel telur. Sekarang
terdapat benih pertama, sel pertama dari manusia baru, di dalam kandungan ibu:
zigot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar