Sabtu, 04 Februari 2012

Terjadinya Hujan

Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertintih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan ke luar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakanNya (butiran-butiran) es itu kepada siapa saja yg dikehendakiNya
dan dipalingkanNya dari siapa yg dikehendakiNya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (QS 24:43).

Ayat di atas menunjukan bagaimana Allah menggerakan, mengumpulkan, dan menumpuk awan sampai terjadinya hujan. Lantas, bagaimana sebenarnya proses terjadinya hujan?

Di atas permukaan laut, terdapat banyak sekali gelembung udara akibat pembentukan buih akibat proses evaporasi. Saat gelembung tsb pecah, ribuan partikel kecil (aerosol) akan terbawa oleh angin, entah itu yg bergerak vertikal ataupun horizontal. Angin yg bergerak vertikal membawa uap air dan aerosol naik sampai mencapai atmosfer yg bersuhu lebih dingin. Di sinilah uap air mengembun di sekitar aerosol dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini dikumpulkan dan membentuk awan. Awan terus digerakan oleh angin horizontal, sementara angin vertikal kembali membawa uap air sehingga awan menjadi padat dan saling tindih. Lama kelamaan, awan menjadi semakin berat dan akhirnya terjadilah hujan.

Yup. Sesuai dgn yg tertulis di al qur'an, ternyata awan itu bergerak, berkumpul dan saling tumpuk sampai akhirnya terjadi hujan. Proses alam ini tentunya belum ada yg meneliti di jaman Rasululah, tapi ternyata sudah tertulis di al qur'an. Selain di ayat di atas, proses terjadinya hujan juga tertulis di Al Hijr:22 dan Ar Ruum:48.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar