1. HIJRAH
Rencana
Quraisy akan membunuh Muhammad pada malam hari, karena dikuatirkan ia
akan hijrah ke Medinah dan memperkuat diri disana serta segala bencana
yang mungkin menimpa
Mekah dan menimpa perdagangan
mereka dengan Syam
sebagai akibatnya, beritanya sudah sampai kepada Muhammad.
Memang tak
ada orang yang menyangsikan, bahwa Muhammad akan menggunakan
kesempatan itu untuk hijrah. Akan tetapi, karena begitu
kuat ia dapat menyimpan rahasia
itu, sehingga tiada
seorangpun yang mengetahui, juga
Abu Bakar, orang yang pernah menyiapkan
dua ekor unta kendaraan tatkala ia meminta ijin kepada Nabi
akan hijrah, yang lalu
ditangguhkan, hanya sedikit
mengetahui soalnya.
Muhammad sendiri memang masih tinggal di Mekah
ketika ia sudah mengetahui keadaan
Quraisy itu dan
ketika kaum Muslimin sudah
tak ada lagi
yang tinggal kecuali sebagian kecil. Dalam ia menantikan perintah Tuhan
yang akan mewahyukan kepadanya
supaya hijrah, ketika itulah ia
pergi ke rumah Abu Bakar dan memberitahukan,
bahwa Allah telah
mengijinkan ia hijrah. Dimintanya
Abu Bakar supaya menemaninya dalam hijrahnya itu, yang lalu diterima baik oleh
Abu Bakar.
Tentang
pengejaran Quraisy terhadap Muhammad untuk dibunuh itu serta tentang cerita gua
ini datang dari firman Allah SWT.
وَإِذْ
يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْيُخْرِجُوكَ
وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللهُ وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Artinya : "Ingatlah tatkala
orang-orang kafir (Quraisy) itu berkomplot membuat rencana
terhadap kau, hendak
menangkap kau, atau membunuh kau,
atau mengusir kau. Mereka membuat rencana
dan Allah membuat rencana pula. Allah adalah Perencana
terbaik." (QS. Al-Anfal : 30)
إِلاَّ
تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللهُ إِذْأَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ
اثْنَيْنِ إِذْهُمَا فِي الْغَارِ إِذْيَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَتَحْزَنْ إِنَّ
اللهَ مَعَنَا فَأَنزَلَ اللهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَّمْ
تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللهِ هِيَ
الْعُلْيَا وَاللهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya : "Kalau kamu tak dapat
menolongnya, maka Allah juga yang telah menolongnya tatkala
dia diusir oleh
orang-orang kafir (Quraisy).
Dia salah seorang
dari dua orang
itu, ketika keduanya berada
dalam gua. Waktu
itu ia berkata
kepada temannya itu: 'Jangan bersedih hati, Tuhan bersama kita!' Maka Tuhan lalu
memberikan ketenangan kepadanya
dan dikuatkanNya dengan pasukan yang tidak kamu
lihat. Dan Allah
menjadikan seruan orang-orang
kafir itu juga yang rendah dan kalam Allah itulah yang tinggi. Dan
Allah Maha Kuasa
dan Bijaksana."(QS.
At-Taubah : 40)
Tersebarnya Islam
di Yathrib dan keberanian kaum Muslimin di kota itu sebelum hijrah Nabi
ke tempat tersebut sama sekali di luar
dugaan kaum Muslimin
Mekkah. Beberapa pemuda Muslimin dengan
tidak ragu-ragu mempermainkan
berhala-berhala kaum musyrik di
sana. Seseorang yang
bernama 'Amr bin'l-Jamuh mempunyai
sebuah patung berhala terbuat daripada
kayu yang dinamainya Manat,
diletakkan di daerah lingkungannya seperti biasa dilakukan oleh kaum
bangsawan. 'Amr ini adalah seorang pemimpin Banu Salima dan dari kalangan bangsawan
mereka pula. Sesudah pemuda-pemuda golongannya itu masuk Islam malam-malam mereka mendatangi berhala itu
lalu di bawanya dan ditangkupkan kepalanya ke dalam sebuah lubang yang oleh
penduduk Yathrib biasa dipakai
tempat buang air. Melihat Islam yang sudah mencapai martabat begitu
tinggi di Yathrib, akan
mudah sekali orang menilai, betapa memuncaknya kerinduan penduduk
kota itu ingin
menyambut kedatangan Muhammad, setelah
mereka mengetahui ia
sudah hijrah dari Mekah. Setiap
hari selesai sembahyang Subuh
mereka pergi ke luar
kota menanti-nantikan kedatangannya
sampai pada waktu matahari terbenam dalam hari-hari musim panas bulan
Juli.
oleh
Muhammad Husain Haekal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar